Sabtu, 01 Desember 2007 |
belive or not belive..... |
hari ini, aku begitu bahagia namun seolah aku seakan tak percaya.... setelah sekian lama, sudah berapa purnama kulewati. sekian lama aku berusaha untuk menyimpan kenangan-kenagan yang ada, ketika anganku tlah pergi, walau selalu yakin bahwa engkau selalu ada, selalu hidup di hatiku, namun kini engkau hadir lagi, engkau kini ada, suaramu nyata, nada bicaramu menyatakan engkau adalah ika,
ika.... tak banyak yang mampu ku ungkapkan, yang jelas aku bahagia semua ini nyata, Tuhan terimakasih engkau telah hilangkan perih yang selama ini ada, terimakasih Tuhan semoga kini bahagia menyertainya, terimakaih tuhan untuk segala kesempatan yang engkau berikan....
|
posted by Totto @ 10:17 |
|
|
Selasa, 09 Oktober 2007 |
Maafmu |
Dari gulita sampai benderang Kembali gulita lagi Sempurna sudah waktuku Untuk Ramadhan yang terkasih
Ramadhan pun 'tlah berlalu Kini muncul sabit baru Satu syawal bulan baru Hari yang di nantikan
Seiring dengan sabit baru Tibalah hari kemenanganku Setelah lama kuberperang Kalahkan rasa di hati
Dimalam yang gelap Gema takbir terdengar memecah sunyinya malam Riuh bersahutan Disini dan di sisiku
Hilangkan lara didada Obati luka yang memar Hanya kata maafmu Jadi permata dunia. |
posted by Totto @ 13:43 |
|
|
Kamis, 27 September 2007 |
Senin malam di angkringan..... |
Malam itu dalam kesunyian, mataku seakan sulit untuk di pejamkan, anganku pun seakan engan berhenti untuk melayang, mengenang keindahan bersama teman-teman di saat masih berada di jogja. Temaan-teman satu kampus yang begitu banyak memberi arti dan kenangan dalam hidupku, mereka berasal dari berbagai daerah, dari beragam suku dan budaya. Aku mengenal mereka karena satu tujuan yang sama di saat menimba ilmu. Kerinduanku akan teman-temanku serasa begitu nyata ketika aku teringat teman-temanku sebagian besar sudah kembali ke daerah asal, kini telah sibuk dengan diri masing-masing.
Malam itu kucoba telusuri dan mengingat mereka, kucoba telusuri mereka di friendster, ada beberapa diantaranya yang aku temukan d friendster, namun itu bukannya mengobati rasa rinduku, itu hanya menambah anganku untuk berkumpul dengan mereka.
Keesokan harinya, masih dalam bayanganku untuk berkumpul dengan teman-teman seperjuanganku. hari itu aku mendapatkan kabar esok hari sabtu ada beberapa temanku yang ikut wisuda, kabar yang begitu mengharukan. Akhirnya mereka menyusulku dan teman-teman yang lain yang sudah wisuda dan meraih gelar yang diinginkan terlebih dahulu.
Hari itu hari senin, ketika aku putuskan untuk berangkat ke jogja dan berusaha untuk mengumpulkan teman-teman yang masih ada di jogja. Siang itu di jogja langsung ak bertemu parto, dan mengunjungi kost temanku naltin, di kost ini aku ketemu jamal dan dengan santai dan begitu lepasnya kami bercanda, dan akhiranya malam itu kami ngumpul sekitar 15 orang baik yang sudah wisuda maupun yang belum, ada dari banjar aspi, gatul yang keluar dari sarangnya di nusa kambangan, ai' bersama teman kostnya, dan masih ada oslo si pengusaha ciu, tak lupa mukri bersama kekasihnya, komodo yang datang menyusul sendirian, si ropah dan juga adi yang masih bersiap untuk menyongsong hari esok.
Malam itu hanya di angkringan kami ngobrol, becanda dan kadang di selingi hal-hal yang serius membuat waktu tak terasa begitu cepat berjalan, hampir jam 11 malam kami akhirnya berpisah untuk kembali ke persinghan masing-masing. dan entah kapan lagi kami bisa bertemu dan berkumpul lagi, akhirnya di iringi salam perpisahan dan do'a semoga kami semua menjadi orang yang berguna kami terpecah di jalanan untuk melanjutkan aktivitas masing-masing.
sampai jumpa teman-teman, sampai bertemu dan berkumpul lagi, semoga sukses buat kita semua....
|
posted by Totto @ 11:12 |
|
|
Kamis, 30 Agustus 2007 |
apakah aku di kapal ini??? |
hari-hari terakhir ini... aku seakan hilang kepercayaan, dan entah mengapa kini aku seakan apatis untuk menatap kedepan didalam kapal yang masih tetap. Aku merasa usahaku untuk mendapatkan sesuatu yang aku harapkan tiada kunjung kudapatkan, sementara di dalam kapal ini aku seolah menjadi nahkoda, aku harus memeras otak untuk mencari penumpang, dan ketika aku dah dapatkan penumpang, aku harus bersedia menjadi pelayan bagi mereka, aku juga yang harus berfikir kemana aku harus menentukan jalan untuk mendapatkan penumpang yang semakin banyak, dan tetap menjadi penumpang di kapal ini.
terkadang ketika aku disibukan dengan kerjaanku rasa lelah, rasa apatis dan pesimis pun seakan menjauh dariku, tapi itu dulu sekarang ak harus berfikir untuk mencari kapal yang lain, ketika aku telah merasa bekerja keras dan memeras otakku untuk menjalankan kapal walau diriku bukan seorang nahkoda, bukan pula seorang pelayan yang harus melayani penumpangku. hanya rasa tanggung jawab terhadap kepercayaan yang telah di berikan kepadaku yang membuat ak melakukan semua itu.
saat ini seakan terasa lelah ketika ak harus tetap seperti dulu, ketika aku bertanya mengharap sebuah kejelasan "apakah aku di kapal ini???" namun pada kenyataannya tiada jawab yang aku temukan, tapi sebuah petunjuk arah yang disampaikan dan aku harus bertanya dan bertanya lagi. ketika aku harus bertanya lagi aku semakin bingung, seakan-akan aku tiada berguna....
aku tetap mencoba merengkuh dayung, agar kapal ini tetap bergerak dan tetap terisi penumpang. terakadang aku harus berlari dan tetap tegar menghadapi badai, tapi apa dayaku aku bukanlah nahkoda di kapal ini, apakah aku bodoh diperlakukan seperti ini, walau telah kucoba untuk bertanya dan bertanya. siapakah yang bodoh???
|
posted by Totto @ 07:54 |
|
|
Senin, 16 Juli 2007 |
ruwet, kenapa ruwet?? |
"jalannya kok ruwet ya mas" sebuah pertanyaan yang mengiringi keberangkataku pulang ke rumah bersama adek sahabatku, yang untuk kedua kalinya berkunjung ke sebuah desa di lereng sindoro. pertanyaan itu terucap saat pertama dia melewati jalanan yang berkelok dan penuh dengan kendaraan, namun elum sempat pertanyaan itu aku jawab, sudah ditimpali lagi dengan pernyataan dan sekaligus jawaban, dia berkata "apa karena aku baru pertama kali lewat sini sehingga aku merasa jalannya ruwet ya"
bagiku pernyataan itu ada betulnya juga, karena dia memang baru sekali melewati jalanan itu disiang hari, dan kebetulan juga jalanan itu rame. dan pada kenyataannya terkadang disaat kita melewati sebuah jalanan yang belum pernah kita lewati kita terkadang akan merasa ragu dan juga bingung, sehingga kita mengangapnya sulit sehingga membuat langkah kita ke tujuan kita semakin berat.
dalam perjalanan itu masih sempat dibahas tentang keruwetan jalanan tadi, terucap dari bibirku "ruwet itu karena di dalam pikiran kita telah terpatri bahwa jalanan itu ruwet, sementara kita belum mencoba untuk melaluinya sampai ujung dan mencari alasan baru sekali melewati jalanan itu", kemudian aku teringat saat pertama kali aku mendaki gunung, ketika itu aku bersama 2 orang teman dan juga 3 saudaraku mendaki gunung sindoro, dimana ketika itu 2 teman dan seorang saudaraku yang kesemuanya laki-laki telah jalan meningalkan aku dan 2 saudara sepupuku yang cewek. mereka jalan penuh tenaga dan semangat untuk mengejar puncak sindoro, sementara aku harus mengawal kedua sepupuku, dan berjalan tertatih, tak lupa aku mencoba memberi semangat sepupuku yang terkecil, begitu lemas dan seakan-akan dia ingin menyerah. wajahnya memerah karena rasa lelah, sementara perjalanan sudah begitu jauh dari perkampungan dan puncak sindoro berapa lama lagi aku harus berjalan juga aku tiada mengerti, bertiga ikuti jalan setapak walau sebentar-sebentar kami berhenti dan tetap menyemangati sepupuku yang terkecil, setiap kami berhenti dia selalu bertanya "puncaknya masih jauh ga mas" tapi jawabannya selalu sudah dekat dan sudah dekat, padahal seberapa dekat aku juga tiada tau, namun dari situ dia selalu ada keinginan untuk tetap meraih puncak sindoro, sepupuku selalu mencoba untuk melangkahkan kakinya dan terus berjalan sampai ke puncak...
walau jauh berbeda jauh dengan ke-2 teman dan saudaraku, akhirnya bertiga kami sampai di puncak sindoro, bertiga tiada yang pernah melewati jalanan menuju puncak sindoro, namun karena keyakinan dan tujuan yang pasti akhirnya sampai juga di puncak sindroro... |
posted by Totto @ 15:19 |
|
|
Sabtu, 14 Juli 2007 |
Di Ujung Pengharapan |
Hidup tiada arti Harapan ikut mati Hati terlunta-lunta Hidup dibuai derita
Satu harapan yang tiada pernah kudapatkan Hanya aku merindukannya Yang aku kejar dan aku kejar Walau ia terus berlari Enggan bersamaku
Aku tiada kuasa lagi Untuk menggapainya Aku terlalu lelah Dan sia-sia usahaku
Mungkinkah kutemukan Atau 'kan kudapatkan Harapan dan mimpiku Yang 'tlah lama hilang berlalu |
posted by Totto @ 12:54 |
|
|
Rabu, 11 Juli 2007 |
tinta dan cinta |
pernah dalam suatu kesempatan obrolan antara aku dan adekku di sudut ruangan sempit, sambil bergurau dan bercertia dan di selingi teriakan heroik karena sambil nonton AFC Asian Cup antara Indonesai - Bahrain, dalam becerita itu terkadang terucap falsafah atau kata-kata yang penuh makna dan arti, entah kata-kata mutiara tersebut karya siapa. sepenggal syair itu diantaranya mengibaratkan sahabat bagaikan tangan dan mata, ketika tangan terluka mata akan menangis, dan ketika mata menangis tangan akan mengusapnya. dari kalimat itu muncul sangahan dan juga gurauan, "terkadang tanpa sengaja atau tidak disadari tangan bisa membuat mata menangis" dan satu lagi "terkadang mata juga tidak melihat ada sesuatu yg bisa menyebabkan tangan terluka", tapi tetap saja ketika tangan terluka mata akan menangis, dan ketika mata menangis tangan akan mengusap walau kadang dia yang membuat menangis...
ada satu lagi yang di bahas sore itu, antara tinta dan cinta, sekilas memang tiada makna dan hubungannya, kecuali bagi mereka yang biasa nulis surat cinta. ada sebuah kalimat yg penuh makna tentang tinta dan cinta, "bukan Titik yang membuat tinta tapi tinta yang membuat titik, bukan karena kamu cantik membuat aku cinta tapi karena aku cinta membuat kamu jadi cantik" sebuah kalimat yang penuh makna dan sejuta arti..... |
posted by Totto @ 20:57 |
|
|
|
be The Best, what ever you are |
|
Previous Post |
|
Archives |
|
|