Rabu, 04 Juli 2007
diantara dinginnya semilir angin dan dua gunung...
hari ini aku berlari diantara dua gunung, aku berada di sebuah jalan yang lurus dan panjang yang tiada mampu kulihat dimana ujungnya... kucoba hentikan kakiku, kucoba untuk berdiri untuk melihat dua gunung yang ada, aku mencoba untuk melihat gunung yang selama ini aku lihat hijau terhampar di atasnya... aku berdiri diantara dua gunung diatas jalan yang lurus tiada berujung... namun hari ini aku tiada merasakan keindahan yang selama ini ada diantara kedua gunung... yang kurasa hanya dingin dan hembusan angin yang menusuk hingga ke dalam darahku... kabut masih menutupu kedua gunung, bahkan yang satu nyaris tiada mampu aku lihat... hanya perasaan yang mampu melihat betapa besar dan tinggi gunung itu, atau karena memang aku sudah terbiasa untuk melihatnya....

aku masih tetap berdiri diantara gunung, aku masih tetap mencoba untuk menatapi keduanya, namun sekarang seakan semakin tertutup oleh gelapnya malam, kegelapan malam yang begitu kelam,... namun kegelapan malam hanya menutupi satu gunung yang tertutup, dan yang lainya masih samar... apakah ketika esok aku kembali ke jalan ini aku akan dapati kedua gunung itu tanpa awan?? apakah aku akan dapti kedua gunung di selimuti langit nan biru?? atau hanya satu gunung yang akan aku dapati???

didalam keremangan, hembusan angin semakin kurasa menyentuh nadiku... aku terdiam termangu, aku merasa begitu bodoh, dan seakan membenci diriku sendiri, ketika kuingat saat bintang bersinar seakan tertutup kabut, dan aku berusaha untuk meyakinkannya untuk tetap pancarkan sinarnya, seolah-olah bintang ragu untuk bersinar, namun ketika esok tlah berganti aku dapati bintang telah bersinar dengan indahnya untuk menerangi jalannya, dan telah sampaikan kabar kepadaku, aku merasa bodoh ketika bintang bersinar seakan redup, dan aku tetap berusaha untuk memberikan keyakinanku, bahwa bintang bisa bersinar dan menerangi keindahan malam-malamnya, namun ketika kegelapan malam telah berlalu aku dapati bintang telah menyinari keindahan malam-malamnya, trus apa artinya saat bintang merasa ragu untuk bersinar, seakan-akan kabut menutupi kerlip sinarnya, lalu apa gunaku ketika aku berteriak, ketika aku berargument... tapi aku tetap berterimakasih ketika aku berbicara bintang tetap mendengarkan....
posted by Totto @ 10:07  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
be The Best, what ever you are


Previous Post
Archives
 
 
free stats
liat statistik