Jumat, 29 Juni 2007
adeku B.. ...
siang di sebuah ruang tamu, ketika hujan rintik-rintik membasahi halaman, aku begitu bahagia dan juga haru, karena lama tidak becanda, lama tidak bersama, aku dan ade kecilku bercerita panjang, seakan tiada habis untuk diceritakan di siang hingga sore menjelang...

adeku yg aneh... mungkin karena rasa kangenku, yang selama ini entah mengapa lebih cenderung acuh, rabu ini hampir seharian kita jalan bareng, dari nungguin ade' yang belum mandi, sampai nungguin ade' nyuci piring sambil aku makan apel, di tinggal bengong di ruang tamu sendiran saat ade' mandi, dan anehnya lagi adeku skarang dandannya lama, wah dah bener-bener jadi cewek nech skarang.....

siang itu diterik matahari aku berjalan kunjungi teman dan sahabat sepenampungan, yang sudah sekian lama tak bertemu, sekian lama tiada pernah becanda, sekian lama tiada tampak buncit perutnya, om... cepat lulus ya, itulah inti dari pertemuan dengan seorang teman sepenampungan yang sudah lama tak bertemu...
siang menjelang sore di jalan panuluh, seberang warung burjo, dengan adeku yang satu ini aku bercerita ketika aku berada di atas gunung, ketika aku berlari menatap bulan, atau ketika aku mendapat sinar sang bintang, bahkan ketika saat aku berhenti berlari karena tiada mampu memilih jalan yg harus aku lewati, namun satu yang membuat hatiku bahagia dan tetap tersenyum, kini adeku semakin mengerti aku dan aku juga semakin mengerti akan dirinya...

entah mengapa siang menjelang sore kemaren, aku menatap adeku yang terduduk disebelahku, aku tatap adeku saat aku berbaring, aku melihatnya seakan jauh lebih besar dan jauh lebih dewasa dibandingkan kurang lebih 4 tahun yang lalu saat pertama aku bertemu, saat pertama mencoba untuk berteman... dari tatapanku akhirnya mengalir cerita diantara aku dan adeku, cerita tentang masa-masa dimana awal saling mengenal, cerita dimasa-masa harus berjibaku untuk meraih gelar sarjana, sampai cerita tentang orang-orang disekitar dia yang masih mengingatkan tentang hubungan antara aku dan adeku...

ade' kecilku, telah mengingatkan ku, bahwa kebaikan itu belum tentu diangap baik dimata orang lain, dan terkadang kebaikan itu juga bisa di anggap ada keinginan dibaliknya, diangap tidak tulus, bahkan bisa diangap mempunyai keinginan yang lebih.... hal ini juga yang mendasari pemikiran di saat awal-awal perkenalku, dia berusaha untuk menjauh, seakan takut aku punya keinginan lebih dari sekedar sahabat, walau hari berganti, adeku tetap terus memutar otaknya, adeku berfikir walau menjauh, mengindar tapi nyatanya aku tetap baik ke dia, tetap menegur, tetap menyapa dan juga becanda

setelah sekian lama dia telah mencoba untuk megerti tentang aku, dia mencoba untk membuka diri untuk mulai mengenal aku lebih dekat dan lebih dekat lagi, setelah dekat terkadang timbul masalah yang membuat adeku menjauh, hanya karena canda ejekan dari temanku atau orang-orang disekelilingnya, terkadang candaan yang mengangap aku dan adeku sebagai sepasang kekasih juga pernah membuat adeku berbalik arah untuk menjaga jarak denganku, namun di saat seperti itu adeku juga berfikir, apa hanya karena candaan atau ejekan dia harus menyakiti orang yang berbuat baek dan menyayanginya, adeku juga tau ketika aku marah, ketika aku cerewet atau saat-saat aku galak, adeku tau itu aku lakukan karena aku sayang, karena aku ingin adeku sadar dan adeku tau aku ingin berbuat baik....

ketika dulu aku diwisuda, adeku datang bersama kedua orangtuaku, ade' yang berhati keras ini begitu angun dengan rambutnya yang sudah memanjang, kulihat di belakang duduk bersama kedua orangtuaku dan juga ibu dan adek-adek dari sahabat dekatku, yang sama-sama berjuang untuk meraih sebuah pengakuan, namun cerita itu sampai kini masih saja diungkit orang-orang di sekitar adeku, orang-orang yang mengnal aku dan adeku... namun kini adeku jauh lebih dewasa dalam menghadapi itu semua, dan dalam menyikapi itu semua...

sekian lama aku dan adeku bersama, walau kini aku telah berpindah ke lembah tidar, adeku tetap lah adeku, sekian lama berbagi suka dan duka, yang terkadang diselingi amarah, namun hal-hal seperti itu yang semakin membuat aku dan adeku lebih memahami apa yang ada....

ade', cepat lulus ya.... berbuatlah yang terbaik bagi ade' sendiri, bagi orang tua ade' , keluarga dan semuanya... kelak ketika satu diantara kita telah terikat oleh janji suci dengan orang lain, aku harap enkau tetap sebagai adeku... aku menyayangimu layaknya adeku....

makasih B... terima kasih telah menerima aku dalam suka dan duka... terimakasih telah menerima aku apa adanya... aku tetap menyayangimu sebagai adeku.....


posted by Totto @ 20:03  
1 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
be The Best, what ever you are


Previous Post
Archives
 
 
free stats
liat statistik